Namun, pendaratan tersebut tidak berjalan mulus, karena pesawat luar angkasa tersebut mengalami gangguan pada panel surya dan hanya mengandalkan sumber kekuatan baterai.
SLIM adalah sebuah pesawat luar angkasa yang dikembangkan oleh Japan Aerospace Exploration Agency, atau JAXA, dengan tujuan untuk melakukan penelitian di bulan.
SLIM: Pesawat Luar Angkasa Canggih yang Dikembangkan Jepang
SLIM adalah sebuah pesawat luar angkasa yang dikembangkan oleh Japan Aerospace Exploration Agency, atau JAXA, dengan tujuan untuk melakukan penelitian di bulan.
SLIM diluncurkan pada bulan September 2023, dan berhasil mencapai orbit bulan pada bulan Desember 2023.
SLIM memiliki beberapa fitur unggulan, seperti:
- Kemampuan untuk mendarat di lokasi yang tepat dengan tingkat akurasi tinggi, menggunakan sistem navigasi optik dan propulsi presisi.
- Kemampuan untuk mengirimkan data dan gambar dengan resolusi tinggi, menggunakan antena parabola dan kamera berkecepatan tinggi.
- Kemampuan untuk membawa berbagai instrumen ilmiah, seperti spektrometer inframerah, magnetometer, dan seismometer.
SLIM: Pesawat Luar Angkasa Jepang yang Mendarat di Bulan dengan Baterai
Pada Jumat, 19 Januari 2024, pukul 10:20 ET, SLIM berhasil mendarat di permukaan bulan, di dekat kawah Lalande.
Dengan demikian, Jepang menjadi negara kelima yang mendarat di bulan, setelah Rusia, Amerika Serikat, China, dan India.
Namun, pendaratan tersebut tidak berjalan mulus, karena pesawat luar angkasa tersebut mengalami gangguan pada panel surya saat mendarat.
Akibatnya, SLIM hanya mengandalkan sumber kekuatan baterai, yang berarti masa operasinya terbatas.
Meskipun demikian, JAXA menyatakan bahwa SLIM berhasil mengirimkan sinyal dan data setelah mendarat, dan menganggap misi tersebut sebagai sebuah kesuksesan.
SLIM: Pesawat Luar Angkasa Jepang yang Membuka Peluang Baru untuk Eksplorasi Bulan
Misi SLIM merupakan sebuah langkah maju yang besar bagi Jepang dalam bidang eksplorasi bulan. SLIM menunjukkan kemampuan Jepang untuk mengembangkan teknologi pesawat luar angkasa yang canggih dan inovatif, yang dapat memberikan kontribusi bagi pengetahuan dan pengembangan sains dan teknologi.
Selain itu, SLIM juga membuka peluang baru untuk kerjasama internasional dalam eksplorasi bulan. Jepang berencana untuk melanjutkan misi SLIM dengan mengirimkan pesawat luar angkasa lainnya, yang akan membawa robot penjelajah bulan, pada tahun 2026.
Jepang juga berpartisipasi dalam program Artemis, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, yang bertujuan untuk mengirimkan astronot ke bulan pada tahun 2028.