Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 2, telah menjadi pusat perhatian terkait wawasannya mengenai teknologi, terutama dalam konteks pertahanan Indonesia.
Meskipun kontroversial, Prabowo berusaha menunjukkan komitmen pada pengembangan teknologi pertahanan Indonesia dalam kompetisi politik.
Namun, untuk bisa mendatangkan teknologi militer yang paling canggih, membutuhkan waktu.
“Alat perang itu seperti pesawat tempur, dan kapal perang memiliki usia waktu 25-35 tahun. Pesawat Mirage 2005 yang ingin kita akuisisi dari Qatar itu memiliki usia pakai 15 tahun. Teknologi ini mengarah yang lebih canggih kita menunjukkan yang lebih baru, tetapi kalau kita mau teknologi yang lebih baru datangnya tiga tahun ke depan, dan operasionalnya bisa tujuh tahun,” ujar Prabowo saat sesi tanya jawab para capres, di Debat Ketiga Pilpres 2024, di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Prabowo sebelumnya bertanya kepada capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengenai anggaran pertahanan yang naik 1-2 persen dan membangun pertahanan dalam negeri.
“Kalau kita naikkan 1-2 persen, bagaimana sikap Bapak dalam mengambil keputusan teknologi mana yang diprioritaskan? Darat, laut, atau udara?,” tanya Prabowo.
Merespons pertanyaan Prabowo, Ganjar meyakini, yang utama harus diperkuat adalah laut.
“Kita butuh sonar, sensor-sensor, itu kebutuhan nomor satu. Berikutnya udara, kami tak rela para pilot kita memakai alutsista yang lama,” kata Ganjar.